PENGARUH ESG DISCLOSURE SERTA INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN RISIKO LINGKUNGAN SEBAGAIVARIABEL MODERASI
DOI:
https://doi.org/10.24843/EEB.2025.v14.i09.p10Keywords:
ESG, Intellectual Capital, Kinerja Perusahaan, Risiko Lingkungan, Teori Pemangku Kepentingan, Environmental Risk, Firm Perfomance, Stakeholder TheoryAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh ESG dan intellectual capital terhadap kinerja perusahaan dengan risiko lingkungan sebagai variabel moderasi Penerapan aspek lingkungan, sosial, dan governance (ESG) di perusahaan terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan investasi berkelanjutan. Namun, di Indonesia, eksploitasi sumber daya alam masih marak meskipun ESG diterapkan. Dalam hal ini, penguatan intellectual capital menjadi kunci untuk menciptakan nilai tambah tanpa merusak lingkungan, melalui pemanfaatan pengetahuan, inovasi, dan kompetensi sumber daya manusia. lebih singkat dan bermakna. Sampel terdiri dari 14 perusahaan sektor energi, bahan dasar, dan konsumsi non-siklikal yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019–2023, dipilih melalui purposive sampling. Analisis dilakukan menggunakan regresi linier panel dengan Eviews 12. Hasil menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja, sedangkan ESG tidak berpengaruh signifikan. Risiko lingkungan memoderasi hubungan antara intellectual capital dan kinerja secara negatif, namun tidak memoderasi hubungan ESG dan kinerja perusahaan. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan risiko lingkungan dan optimalisasi aset tak berwujud dalam mendukung kinerja, khususnya di sektor industri berisiko tinggi. Perusahaan perlu memperkuat strategi keberlanjutan berbasis intellectual capital untuk menjaga daya saing dan memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan.
This study aims to examine the effect of ESG and intellectual capital on firm performance, with environmental risk as a moderating variable. Although ESG adoption continues to rise alongside the trend of sustainable investment, natural resource exploitation in Indonesia remains high. In this context, strengthening intellectual capital through knowledge, innovation, and human capital competence is key to creating environmentally friendly v alue. The sample includes 14 companies from the energy, basic materials, and non-cyclical consumer sectors listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2019–2023 period, selected using purposive sampling. Panel linear regression analysis was conducted using Eviews 12. The results show that intellectual capital positively affects performance, while ESG has no significant effect. Environmental risk weakens the relationship between intellectual capital and performance but does not moderate the effect of ESG. These findings highlight the importance of managing environmental risks and optimizing intangible assets to support performance, especially in high-risk sectors. Companies need to strengthen sustainability strategies based on intellectual capital to maintain competitiveness and meet stakeholder expectations.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sukma Larasati, Lu'lu' Nafiati (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.