PERAN KOMITMEN, BEBAN KERJA, DAN MODAL PSIKOLOGIS PADA KINERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH
DOI:
https://doi.org/10.24843/EEB.2025.v14.i08.p10Kata Kunci:
Commitment, PPS Performance, Psychological Capital, Pilkada, Workload, Beban Kerja, Kinerja PPS, Komitmen, Modal PsikologisAbstrak
Panitia Pemungutan Suara (PPS) memegang peran strategis dalam menjamin pelaksanaan Pilkada yang demokratis, transparan, dan akuntabel, namun sering menghadapi berbagai tantangan yang menghambat kinerja optimal. Penelitian ini mengivestigasi pengaruh komitmen dan beban kerja terhadap kinerja PPS dan sekretariatnya di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, serta peran moderasi modal psikologis dalam hubungan tersebut. Pendekatan kuantitatif digunakan melalui pengumpulan data dengan kuesioner yang disebarkan kepada 174 anggota PPS dan staf sekretariat. Selanjutnya, teknik analisis Structural Equation Modeling–Partial Least Squares (SEM-PLS) digunakan untuk memproses data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja, sedangkan beban kerja berpengaruh negatif. Lebih lanjut, modal psikologis terbukti berperan signifikan sebagai variabel moderasi, yaitu memperkuat pengaruh positif komitmen sekaligus melemahkan dampak negatif beban kerja terhadap kinerja. Temuan ini menegaskan pentingnya memperhatikan aspek psikologis, seperti optimisme, harapan, resiliensi, dan efikasi diri, dalam mendukung kinerja penyelenggara pemilu di tingkat lokal. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya strategi pengembangan sumber daya manusia berbasis penguatan modal psikologis serta manajemen beban kerja yang proporsional. Dengan demikian, PPS dapat meningkatkan kapasitas profesional, ketahanan mental, dan efektivitas kerja dalam menghadapi kompleksitas penyelenggaraan Pilkada.
The Voting Committee (Panitia Pemungutan Suara/PPS) holds a strategic role in ensuring democratic, transparent, and accountable local elections (Pilkada), yet its performance is often constrained by various challenges. This study investigates the effects of commitment and workload on the performance of PPS and its secretariat in Buleleng District, Bali Province, and explores the moderating role of psychological capital. A quantitative approach was employed, collecting data through self-administered questionnaires from 174 PPS members and secretariat staff. The data were processed using the Structural Equation Modeling approach with Partial Least Squares (SEM-PLS). The findings indicate that commitment has a positive effect, while workload has a negative impact on performance. Psychological capital significantly moderates both relationships, strengthening the positive influence of commitment and buffering the adverse effects of workload. These results highlight the importance of developing psychological resources and managing workload effectively to enhance the professional capacity, resilience, and overall performance of election organizers under the complex demands of local election implementation.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Nyoman Adi Pramarta, Komang Krisna Heryanda, M. Rudi Irwansyah (Author)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.











