Pemanfaatan Antibakterial Herbal Kombinasi Terung Asam dengan Lempuyang dan Terung Asamdengan Temu Kunci Terhadap Bakteri Vibrio harveyi

Authors

  • Hardanu Idham Darsandi Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman,Jl. Gunung Tabur. Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75242 Author
  • Esti Handayani Hardi Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman,Jl. Gunung Tabur. Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75242 Author
  • Gina Saptiani Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman,Jl. Gunung Tabur. Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75242 Author

DOI:

https://doi.org/10.19087/jveteriner.2025.26.3.398

Keywords:

in vitro, terung asam dan lempuyang (Bioimun®), temu kunci dan terung asam (Fitoimun®), Vibrio harveyi

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menguji aktivitas antibakterial secara in vitro campuran ekstrak terung asam dan lempuyang (Bioimun®) dan campuran ekstrak temu kunci dan terung asam (Fitoimun®) sebagai produk antibakterial untuk menghambat Vibrio harvei, menggunakan metode Agar Disc Diffusion (ADD) dan metode kultur bersama bakteri. Perlakuan pada metode ADD terdiri dari 12, yaitu masing-masing Bioimun® dan Fitoimun® diencerkan dengan akuades dengan perbandingan 1:0, 0:1, 1:1, 1:2, 1:3, 1:4. Sedangkan bakteri V. harveyi diencerkan menjadi tiga pengenceran, yaitu 10, 100, and 1000. Media yang digunakan untuk kultur adalah dua media, yaitu Tryptic Soy Agar (TSA) dan Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar (TCBSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bioimun® dan Fitoimun® dapat menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi secara in vitro. Konsentrasi Bioimun® dan Fitoimun® memiliki zona hambat yang hampir sama. Perlakuan Bioimun® dengan pengenceran 1:4 terhadap bakteri pengenceran 10-3 pada media TSA dan Bioimun® dengan pengenceran 1:3 terhadap bakteri pada pengenceran 10-1 pada media TCBSA menghasilkan zona hambat yang sama, yaitu 10,3 mm. Perlakuan Fitoimun® dengan pengenceran 1:3 terhadap bakteri, dengan pengenceran 10-2, zona hambatnya adalah 10 mm pada media TSA, dan pada TCBSA terdapat dua zona hambat yang serupa, yaitu perlakuan Fitoimun® pengenceran 1:1 dan 0:1 terhadap bakteri, dengan pengenceran 10-1 dan 10-3, dengan zona hambat yang sama, yaitu 9,3 mm. Diameter rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh Bioimun® dan Fitoimun® berada dalam kategori cukup baik. Hasil uji bakteri dengan kultur bersama, Fitoimun® lebih mampu menekan V. harveyi dibandingkan Bioimmun®.
.

Downloads

Published

2025-09-27

Issue

Section

Articles