Ko-Infeksi Kolibasilosis dan Koksidiosis pada Peternakan Ayam Broiler di Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat

Authors

  • Erna Yani Eka Nursafitri Universitas Padjadjaran Author
  • Meilicia Meilicia Universitas Padjadjaran Author
  • Stevania Sifora Universitas Padjadjaran Author
  • Tyagita Hartady Universitas Padjadjaran Author

DOI:

https://doi.org/10.19087/

Keywords:

broiler, Eimeria sp, ko-infeksi, koksidiosis, kolibasilosis

Abstract

            Ayam broiler merupakan salah satu komoditas unggas utama dalam memenuhi kebutuhan daging sebagai sumber protein hewani untuk masyarakat. Namun, produktivitasnya dapat terganggu oleh penyakit menular, terutama yang menyerang sistem pernapasan dan sistem pencernaan, seperti kolibasilosis dan koksidiosis. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi temuan patologi anatomi, bakteriologi, dan parasitologi pada kasus pada ayam broiler di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, yang menunjukkan gangguan pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Nekropsi dilakukan terhadap tiga ekor ayam broiler berumur 35 hari yang terdiri atas satu ekor ayam sehat, satu ekor ayam sakit, dan satu ekor ayam mati. Pemeriksaan mencakup observasi lesi secara makroskopis, kultur bakteri dari sampel organ paru-paru, hati dan usus, serta pemeriksaan feses menggunakan metode McMaster. Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi menunjukkan adanya akumulasi perkejuan pada hati, hepatomegali dengan foci-foci nekrotik, perikarditis, pneumonia kaseosa, serta airsakulitis. Berdasarkan hasil nekropsi, temuan yang didapat merujuk pada ciri kasus kolibasilosis. Kultur bakteri mengidentifikasi Escherichia coli (E. coli) yang diteguhkan melalui uji biokimia. Hasil pemeriksaan feses menunjukkan adanya ookista Eimeria sp. dengan jumlah rata-rata 5.975 ookista/gram feses pada ayam sakit dan 2.675 ookista/gram feses pada ayam sehat dan keduanya termasuk kategori infeksi ringan. Hasil ini menunjukan adanya infeksi campuran antara E. coli dan Eimeria sp. Kombinasi kedua agen infeksius ini memperburuk kondisi klinis ayam, menyebabkan gangguan sistemik dan berdampak negatif pada produktivitas. Oleh karena itu, pengendalian kedua penyakit secara simultan sangat penting dalam manajemen kesehatan unggas.

Author Biographies

  • Erna Yani Eka Nursafitri, Universitas Padjadjaran

    Program Studi Profesi Dokter Hewan

  • Meilicia Meilicia, Universitas Padjadjaran

    Program Studi Profesi Dokter Hewan

  • Stevania Sifora, Universitas Padjadjaran

    Program Studi Profesi Dokter Hewan

  • Tyagita Hartady, Universitas Padjadjaran

    Departemen Ilmu Kedokteran Dasar

Downloads

Published

2025-12-01

Issue

Section

Articles