PERANAN KOMBINASI NILAI NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO (NLR) DAN ALBUMIN SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN KARDIOVASKULAR MAYOR (KKM) INTRAPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN NSTEMI DAN STEMI

Authors

  • Maya Wijaya RSUP IGNG Ngoerah Translator
  • Utami Author

Keywords:

Sindrom koroner akut, Neutrophil lymphocyte ratio, serum albumin, kejadian kardiovaskular mayor

Abstract

Respon inflamasi merupakan mekanisme kunci dari patogenesis dan progresifitas aterosklerosis. Parameter NLR merupakan marker inflamasi yang meningkat pada kondisi SKA, serum albumin menurun pada kondisi inflamasi selama penyakit sistemik kronis dan penyakit kritis akut. Kombinasi kedua parameter inflamasi ini pada pasien SKA masih belum banyak diteliti. Tujuan studi ini untuk meneliti kombinasi parameter NLR dan albumin pada pasien SKA terhadap KKM intraperawatan. Studi observasional kohort prospektif yang bertempat di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar, Bali dilakukan sejak Oktober sampai Desember 2024. Dilakukan pengamatan selama periode rawat inap untuk mengevaluasi terjadinya KKM. Cut-off nilai NLR dan albumin menggunakan nilai reference laboratorium rumah sakit. Analisis kesintasan menggunakan kurva Kaplan-Meier dan analisis Cox-regresi pada kovariat. Parameter KKM yang diteliti berupa seluruh kausa kematian, trombosis stent akut, syok kardiogenik, aritmia maligna dan edema paru. Studi ini melibatkan 124 pasien dengan NSTEMI dan STEMI. Kejadian KKM yang diamati sebanyak 66 kasus, Nilai NLR yang tinggi pada saat admisi merupakan prediktor independen KKM (HR= 2,3, IK 95% 1,0-5,2, p<0,05). Nilai albumin yang rendah pada saat admisi bukan prediktor KKM (HR= 1,5, IK 95% 0,8-2,8; nilai p = 0,1). Kombinasi nilai NLR tinggi + serum albumin rendah merupakan prediktor independen KKM (HR= 2,9IK 95% 1,4-5,8; nilai p <0,05). Kombinasi nilai NLR tinggi + serum albumin rendah merupakan prediktor independen KKM intraperawatan pada pasien NSTEMI dan STEMI.

Additional Files

Published

2025-09-28