Potensi Kombinasi Azolla pinnata R.Br. dengan Limbah Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) sebagai Konsentrat Hijau Ditinjau dari Kecernaan dan Produk Fermentasi Rumen
Keywords:
Azolla pinnata, purple sweet potato waste, rumen digestibility, rumen fermentation, (Azolla pinnata, limbah ubi jalar ungu, kecernaan rumen, produk fermentasi rumen)Abstract
This study combined Azolla pinnata flour and purple sweet potato waste flour as a green concentrate, reviewing digestibility and rumen fermentation products. This study aims to understand the potential combination of Azolla pinnata flour with purple sweet potato waste flour, which is best reviewed from the digestibility of crude fiber, digestibility of crude protein, and rumen fermentation products (pH, VFA, and
N-NH3). This research was held in the Nutrition Feed Laboratory, Faculty of Animal Science, Udayana University. The research occurred from March to June 2024. This study employed an in vitro method with a complete randomized design (CRD), four treatments, and three replicates. This research consisted of P1 (80% Azolla pinnata flour + 20% purple sweet potato waste flour), P2 (60% Azolla pinnata flour + 40% purple sweet potato waste flour), P3 (40% Azolla pinnata flour + 60% purple sweet potato waste flour), and P4 (20% Azolla pinnata flour + 80% purple sweet potato waste flour). The results showed that there was no significant difference in VFA, N-NH3, pH, crude protein digestibility, and crude fiber digestibility (P2 to P4). There were significantly different results on the digestibility of coarse fiber in P1. It was concluded that Azolla pinnata flour and purple sweet potato waste flour have the potential to become green concentrates. The combination of 20% Azolla pinnata flour and 80% purple sweet potato waste flour results in the highest crude fiber digestibility, crude protein digestibility, and fermented products that meet the standards for a normal rumen fermentation process.
ABSTRAK
Penelitian ini mengintegrasikan tepung Azolla pinnata dan tepung limbah ubi jalar ungu sebagai konsentrat hijau, dengan fokus pada kecernaan dan produk fermentasi rumen. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi potensi kombinasi tepung Azolla pinnata dengan tepung limbah ubi jalar ungu berdasarkan kecernaan serat kasar, kecernaan protein kasar, serta produk fermentasi rumen seperti pH, VFA, dan N-NH3. Analisis dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana pada bulan Maret hingga Juni 2024, menggunakan metode in vitro dalam rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji meliputi: P1 (80% tepung Azolla pinnata + 20% tepung limbah ubi jalar ungu), P2 (60% tepung Azolla pinnata + 40% tepung limbah ubi jalar ungu), P3 (40% tepung Azolla pinnata + 60% tepung limbah ubi jalar ungu), dan P4 (20% tepung Azolla pinnata + 80% tepung limbah ubi jalar ungu). Hasil penelitian meunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada VFA, N-NH3, pH, kecernaan protein kasar, dan kecernaan serat kasar antara perlakuan P2 hingga P4. Namun, terdapat perbedaan signifikan pada kecernaan serat kasar pada perlakuan P1. Kesimpulannya, kombinasi tepung Azolla pinnata dan tepung limbah ubi jalar ungu menunjukkan potensi sebagai konsentrat hijau, dengan rasio 20% tepung Azolla pinnata dan 80% tepung limbah ubi jalar ungu memberikan hasil terbaik dalam kecernaan serat kasar, kecernaan protein kasar tertinggi, serta memenuh standar untuk produk fermentasi rumen yang normal.