Laporan Kasus: Nephritis dan Cystitis Hemoragika pada Kucing Jantan Lokal

Authors

  • Rahma Anissa Prayoko Veterinary Education Program, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar Bali Author
  • Putu Devi Jayanti Laboratory of Clinical Vet Diagnosis , Clinical Pathology and Radiology, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar Bali Author https://orcid.org/0000-0002-8106-5871 (unauthenticated)
  • I Wayan Nico Fajar Gunawan Laboratory of Clinical Vet Diagnosis , Clinical Pathology and Radiology, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar Bali Author
  • I Wayan Batan Laboratory of Clinical Vet Diagnosis , Clinical Pathology and Radiology, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar Bali Author https://orcid.org/0009-0006-1256-0365 (unauthenticated)

DOI:

https://doi.org/10.19087/jveteriner.2025.26.3.446

Keywords:

cystitis hemoragika, hematuria, kucing, nefritis

Abstract

Nephritis merupakan peradangan ginjal pada glomerulus, pyelum, atau tubulus yang dapat disebabkan oleh adanya infeksi. Cystitis hemoragika adalah peradangan pada vesika urinaria akibat infeksi. Hewan kasus adalah seekor kucing jantan lokal, berumur dua setengah tahun, bobot badan 3,8 kg dengan keluhan sulit buang air kecil dan kencing berdarah. Hewan menunjukkan gejala klinis hematuria dan oliguria. Urin berwarna merah-kecokelatan, keruh, dan berbau anyir yang tajam. Pemeriksaan kimia urin menunjukkan pH 6,5, leukosit (large 500), protein (>20), bilirubin (small 17), urobilinogen (-), eritrosit (large 200), keton (+0,5), glukosa (-), nitrit (-) dan berat jenis 1,025. Pada pemeriksaan sedimen urin ditemukan adanya eritrosit dan kalkuli yaitu struvit. Pada pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan adanya penebalan pada ginjal dan vesica urinaria. Pada pemeriksaan darah lengkap menunjukkan adanya radang, dehidrasi, dan anemia makrositik. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, hewan didiagnosis menderita nephritis dan cystitis hemoragika. Terapi yang diberikan berupa antibiotik ciprofloxacin dosis 5 mg/kg BB, PO, q12h; antiradang meloxicam dosis 0,1 mg/kg BB, PO, q24h; terapi suportif ketosteril dosis 1 tablet/5kg BB, PO, q12h; cystaid 1 tablet, q24h, dan pakan kucing rendah protein untuk memelihara ginjal.  Perawatan selama tujuh hari menunjukkan perubahan positif, yaitu kucing bisa urinasi dengan normal dan tidak adanya hematuria.

Author Biographies

  • Rahma Anissa Prayoko, Veterinary Education Program, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar Bali

    Student of Doctor of Veterinary Medicine Program

  • Putu Devi Jayanti, Laboratory of Clinical Vet Diagnosis , Clinical Pathology and Radiology, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar Bali

    Laboratory of Veterinary Clinical Diagnostic, Clinical Pathology and Radiology

  • I Wayan Batan, Laboratory of Clinical Vet Diagnosis , Clinical Pathology and Radiology, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar Bali

    Laboratory of Veterinary Clinical Diagnostic, Clinical Pathology and Radiology

Downloads

Published

2025-09-27

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.