PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA TERFERMENTASI MELALUI AIR MINUM TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH
Keywords:
Quail, water extract, dragon fruit, performance, (Burung puyuh, ekstrak air, kulit buah naga, performa)Abstract
Quail is one of the livestock commodities that produce meat and eggs. The advantage of
quail at the age of 42 days, female quail can produce eggs and high protein in meat. Quail meat
contains 73.2% water, 22.5% protein, 2.5% fat, and 0.94% ash. Dragon fruit skin is rich in
polyphenols as antioxidants and antibacterials. This study aims to review the effect of adding
fermented dragon fruit skin extract (Effective Microorganism 4) through drinking water on
quail performance which was conducted at Sesetan Farm, Faculty of Animal Husbandry,
Denpasar, Bali for 2 months. The study used RAL for 4 treatments, 5 repetitions and each
repetition included 3 quails. The treatments given were divided into drinking water without the
addition of dragon fruit skin extract (P0), drinking water with 1% dragon fruit skin extract (P1),
drinking water with 2% dragon fruit skin extract (P2), drinking water with 3% dragon fruit skin
extract (P3). The observed variables include initial body weight, feed consumption, drinking
water consumption, final body weight, weight gain and Feed Conversion Ratio (FCR). The
findings of this study showed that the addition of fermented dragon fruit skin extract at levels
of 1%, 2%, and 3% did not differ significantly > 0.05 from the initial body weight, final body
weight, feed consumption, weight gain and Feed Conversion Ratio (FCR) but had a significant
effect <0.05 on drinking water consumption. It can be concluded that the administration of
fermented dragon fruit skin extract through drinking water at levels of 1%; 2% and 3% in
drinking water has not been able to increase the performance of quails, although it has a
significant effect on quail drinking water consumption.
ABSTRAK
Burung puyuh ialah diantara komoditi peternakan yang menghasilkan daging serta telur.
Keunggulan burung puyuh di usia 42 hari burung puyuh betina telah bisa memproduksi telur
dan tinggi protein pada daging. Daging burung puyuh terkandung air 73,2%, protein 22,5%,
lemak 2,5%, serta abu 0,94%. Kulit buah naga kaya atas polifenol sebagai antioksidan juga
antibakteri. Penelitian ini mempunyai tujuan dalam meninjau pengaruh penambahan ekstrak
kulit buah naga fermentasi (Effective Microorganisme 4) Lewat air minum pada performa
burung puyuh yang dilakukan pada Farm Sesetan, Fakultas Peternakan, Denpasar, Bali
sepanjang 2 bulan. Penelitian memanfaatkan RAL atas 4 perlakuan, 5 ulangan serta setiap
ulangan mencakup atas 3 ekor burung puyuh. Adapun perlakuan yang diberi terbagi atas air
minum dengan tidak penambahan ekstrak kulit buah naga (P0), air minum atas 1% ekstrak kulit
buah naga (P1), air minum atas 2% ekstrak kulit buah naga (P2), air minum atas 3% ekstrak
kulit buah naga (P3). Variabel yang diamati mencakup bobot badan awal, konsumsi ransum,
konsumsi air minum, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan serta Feed Conversion
Ratio (FCR). Temuan penelitian ini memperlihatkan kalau penambahan ekstrak kulit buah naga
terfermentasi pada level 1%, 2%, serta 3% berbeda tidak nyata > 0,05 dari bobot badan awal,
bobot badan akhir, konsumsi ransum, pertambahan bobot badan serta Feed Conversion Ratio
(FCR) tetapi mempunyai pengaruh nyata < 0,05 pada konsumsi air minum. Dapat diambil
simpulan kalau pemberian ekstrak kulit buah naga terfermentasi lewat air minum pada taraf
1%; 2% serta 3% dalam air minum belum bisa menaikkan performa burung puyuh sedangkan
berpengaruh dengan cara signifikan pada konsumsi air minum burung puyuh.