PERTUMBUHAN TANAMAN Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha YANG DIPUPUK DENGAN.CAMPURAN KOTORAN AYAM DAN LIMBAH ANGGUR PADA JENIS TANAH BERBEDA
Keywords:
Asystasia gangetica, chicken manure, grape waste, growth, soil type, leaf chlorophyll, (Asystasia gangetica, kotoran ayam, klorofil daun, limbah anggur, pertumbuhan)Abstract
Asystasia gangetica has the potential to serve as a high-quality forage crop; however, appropriate treatment is required to ensure its sustainable availability and nutritional value. Regosol soil is a young, underdeveloped soil, while Mediterranean soil originates from weathered limestone and is more developed. Chicken manure and grape waste are types of organic fertilizers known to improve plant growth. This study.aimed to observe the growth performance of Asystasia gangetica.(L.) subsp. micrantha fertilized with a combination of chicken manure and grape waste. The research was conducted over a 12-week period in Sading Village, Badung Regency,.Bali Province. A split-plot design with a completely randomized design (CRD).was employed, with soil type as the main plot and fertilizer combination as the subplot. Two types of soil were used: regosol (R) and Mediterranean (M). Fertilizer treatments included 100% chicken manure (A), 100% grape waste (B), 75% chicken manure + 25% grape waste (C), 50% chicken manure + 50% grape waste (D), and 25% chicken manure + 75% grape waste (E). Observed variables included plant height, number of leaves, number of branches,.leaf chlorophyll content, leaf color, and leaf area per pot. The results showed no interaction between soil type and fertilizer combination on all growth variables of Asystasia gangetica. In Mediterranean soil, the application of 75% chicken manure + 25% grape waste resulted in significantly higher plant height and leaf area per pot compared to regosol soil. The combination of chicken manure and grape waste significantly affected the number of leaves, number of branches, and leaf area per pot. It can be concluded that there was no interaction between soil type and the combination of chicken manure and grape waste. The best growth performance of Asystasia gangetica (L.) subsp. micrantha. was observed in Mediterranean soil with the application of 75% chicken manure + 25% grape waste.
ABSTRAK
Asystasia gangetica berpotensi sebagai hijauan berkualitas, namun perlu perlakuan tepat agar ketersediaannya berkelanjutan dan bernutrisi. Tanah regosol merupakan tanah muda yang belum berkembang sempurna. Tanah mediteran berasal dari batuan kapur yang telah mengalami pelapukan dan perkembangan lebih lanjut. Pupuk kotoran ayam dan limbah anggur salah satu pupuk yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan. mengamati pertumbuhan Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha yang. dipupuk dengan campuran kotoran ayam dan limbah anggur. Penelitian ini berlokasi di Desa Sading, Kabupaten Badung, Provinsi Bali dalam jangka waktu 12 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola split plot dua faktor yaitu;tanah sebagai petak utama dan campuran kotoran ayam dan limbah anggur sebagai anak petak. Tanah yang dipakai ada dua jenis yaitu tanah regosol (R) dan tanah mediteran (M). Campuran pupuk terdiri dari 100% kotoran ayam (A), 100% limbah anggur (B), 75% kotoran ayam + 25% limbah anggur (C), 50% kotoran ayam + 50% limbah anggur (D), dan 25% kotoran ayam + 75% limbah anggur (E). Variabel yang diamati meliputi; tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, klorofil daun, warna daun, luas daun per pot. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara jenis tanah dengan campuran pupuk terhadap seluruh variabel pertumbuhan Asystasia gangetica. Pada jenis tanah mediteran perlakuan 75% kotoran ayam + 25% limbah anggur memberikan pertumbuhan tinggi tanaman dan luas daun per pot nyata lebih tinggi dibandingkan dengan tanah regosol. Pada pengaruh campuran kotoran ayam dan limbah anggur terdapat perbedaan yang nyata terhadap jumlah daun, jumlah batang, dan luas daun per pot. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi interaksi antara jenis tanah dengan campuran kotoran ayam dan limbah anggur. Pada tanah mediteran dan campuran 75% kotoran ayam + 25% limbah anggur memberikan pertumbuhan terbaik bagi Asystasia gangetica.(L.) subsp. Micrantha.