PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI MACAM LEGUM DALAM SILASE RUMPUT GAJAH TERHADAP KECERNAAN DAN PRODUK FERMENTASI IN-VITRO
Keywords:
silage, elephant grass, legumes, digestibility, fermentation products, (silase, rumput gajah, legum, kecernaan, produk fermentasi)Abstract
Elephant grass is a palatable forage with good nutritional value for ruminant livestock, and a good forage material to make silage. However, silage that only relies on grass material has a relatively low protein content. Forage feed, a combination of grass and legumes, is needed to complement nutrients needed by livestock. Gliricidia sepium, Calliandra calothyrsus and Indigofera zollingeriana are some of the legumes that can be used as an additional source of protein in silage. This study aimed to determine the effect of adding various legumes in elephant grass silage on digestibility and in-vitro fermentation products. The study used a completely randomize design (CRD), consisting of four treatments and each treatment was repeated four times, so there were 16 experimental units. The treatments given were: P0 (87,5% elephant grass + 10% rice bran + 2,5% molasses), P1 (57,5% elephant grass + 30% Gliricidia sepium + 10% rice bran + 2,5% molasses), P2 (57,5% elephant grass + 30% Calliandra calothyrsus + 10% rice bran + 2,5% molasses), P3 (57,5% elephant grass + 30% Indigofera zollingeriana + 10% rice bran + 2,5% molasses). The observed variables consisted of dry matter digestibility, organic matter digestibility, pH, NH3, and volatile fatty acid (VFA) in-vitro. The results showed no significant difference between pH and N-NH3 values between all treatments. The highest dry matter digestibility, organic matter digestibility, and VFA were obtained in the P3 treatment, which was 69.12%, 70.00%, and 253.33 mMol. Based on the study’s results, adding various legumes in elephant grass silage could improve the digestibility of dry matter, the digestibility of organic matter and VFA of total silage.
ABSTRAK
Rumput gajah merupakan hijauan pakan yang palatable, memiliki nilai nutrisi yang baik untuk ternak ruminansia dan merupakan bahan pakan hijauan yang baik untuk dibuat silase. Namun, silase yang hanya mengandalkan bahan rerumputan memiliki kandungan protein yang relatif rendah. Pakan hijauan yang merupakan kombinasi rumput dan legum dibutuhkan untuk saling melengkapi unsur nutrien yang diperlukan oleh ternak. Gamal, kaliandra dan Indigofera merupakan beberapa legum yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber protein tambahan dalam silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai macam legum dalam silase rumput gajah terhadap kecernaan dan produk fermentasi in-vitro. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu: P0 (87,5% rumput gajah + 10% dedak padi + 2,5% molases), P1 (57,5% rumput gajah + 30% gamal + 10% dedak padi + 2,5% molases), P2 (57,5% rumput gajah + 30% kaliandra + 10% dedak padi + 2,5% molases), P3 (57,5% rumput gajah + 30% Indigofera zollingeriana + 10% dedak padi + 2,5% molases). Peubah yang diamati terdiri dari kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), pH, NH3, dan VFA (vollatile fatty acid) secara in-vitro. Hasil penelitian menunjukkan nilai pH dan N-NH3 tidak terdapat perbedaan yang nyata antar semua perlakuan. KcBK, KcBO dan VFA tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 yaitu sebesar 69,12%, 70,00%, dan 253,33 mMol. Berdasarkan hasil penelitian penambahan berbagai macam legum dalam silase rumput gajah dapat meningkatkan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan VFA total silase.