Kultur Tiga Dimensi Testis Tikus (Mus musculus) dalam Berbagai Media: Kajian Morfologi
DOI:
https://doi.org/10.19087/jveteriner.2025.26.3.311Keywords:
kultur sel, spermatogenesis, medium kultur, Fetal Bovine Serum, KnockOut® Serum ReplacementAbstract
Kultur sel merupakan proses isolasi sel dari jaringan hewan dan menumbuhkannya dalam lingkungan buatan yang terkontrol. Terdapat dua metode utama dalam kultur sel, yaitu kultur dua dimensi (2D) dan kultur tiga dimensi (3D). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi medium paling efektif untuk kultur jaringan testis secara tiga dimensi. Medium yang diuji meliputi Alpha Modified Eagle Medium (αMEM), Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM), Knockout® Serum Replacement (KSR), dan Fetal Bovine Serum (FBS). Potongan kecil testis mencit dewasa dikultur dalam tiga kombinasi media yang berbeda: αMEM dengan 10% FBS, αMEM dengan 10% KSR, dan DMEM dengan 10% KSR, selama tujuh dan 14 hari pada suhu 35 °C dalam atmosfer yang mengandung 5% karbon dioksida (CO₂). Setelah masa kultur, jaringan diproses untuk pemeriksaan histologis dan diwarnai menggunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel spermatogonia relatif sama pada semua media baik pada hari ke-7 maupun hari ke-14. Namun, pada hari ke-7, jumlah spermatosit primer secara signifikan lebih tinggi pada kelompok αMEM + 10% KSR dibandingkan dengan αMEM + 10% FBS, dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan DMEM + 10% KSR. Pada hari ke-14, tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam jumlah spermatosit primer antar tiga kelompok. Mengenai sel spermatid, pada hari ke-7, DMEM + 10% KSR menghasilkan jumlah sel yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dua media lainnya. Pola ini berlanjut hingga hari ke-14, dan DMEM + 10% KSR tetap menunjukkan jumlah sel spermatid tertinggi. Secara keseluruhan, kombinasi media DMEM + 10% KSR ditemukan sebagai medium paling efektif untuk mendukung kultur jaringan testis secara tiga dimensi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Wahono Esthi Prasetyaningtyas, Nelza Putri Yasmin, Ronald Tarigan, Kusdiantoro Mohamad, Mokhamad Fahrudin (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
License Terms
This journal applies the terms of the Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0).
Under this license, authors retain copyright and grant the journal the right of first publication. The published articles are freely available and can be:
-
Shared – copied and redistributed in any medium or format.
-
Adapted – remixed, transformed, and built upon for any purpose, even commercially.
Conditions:
-
Attribution – Appropriate credit must be given to the original author(s) and the source (the journal), a link to the license must be provided, and indication of any changes made must be included.
-
No additional restrictions – The licensor cannot apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
By submitting and publishing in this journal, authors agree to make their work available under the CC BY 4.0 License.
For more details, please visit: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/